Literasi Abad ke 21
7 Ciri-ciri Pembelajaran Literasi Abad ke-21. Leterasi sangat erat dengan pembelajaran di sekolah. Namun istilah literasi selalu berkembang maknanya.
Literasi Abad ke 21 - Leterasi sangat erat dengan pembelajaran di sekolah. Namun istilah literasi selalu berkembang maknanya. Secara umum literasi diartikan kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Inilah makna yang dasar sehingga muncul istilah melek huruf (orang yang mampu baca tulis) dan buta huruf (tidak mampu baca tulis).
Literasi berasal dari kata literacy (bahasa Inggris) atau literatus (bahasa Latin) yang berarti “a learned person” artinya orang yang terpelajar.
Apakah orang yang mampu baca tulis sudah dianggap terpelajar? Kata terpelajar inilah yang membuat perluasan makna literasi sekarang ini.
Pada masa sekarang ini istilah terpelajar merujuk pada kemapuan berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Dengan demikian konsep literasi mencakup kebutuhan masa kini yaitu literasi huruf, angka, sain, komputer, fiansial, kultural dan kewargaan dunia.
Pada masa sekarang ini istilah terpelajar merujuk pada kemapuan berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Dengan demikian konsep literasi mencakup kebutuhan masa kini yaitu literasi huruf, angka, sain, komputer, fiansial, kultural dan kewargaan dunia.
Ciri-ciri Pembelajaran Literasi Abad ke-21
Literasi huruf atau aksara
Literasi angka atau numerik (numerisasi)
Baik literasi aksara maupun angka penting untuk melanjutkan peradaban manusia.
Literasi sains
Langkah-langkah saintifik perlu ditanamkan dalam setiap pembelajaran. Langkahnya berupa identifikasi masalah, merumuskan masalah, membuat jawaban sementara (hipotesis), mengumpulkan data dan menyimpulkan penemuan. Kegiatan tersebut bisa diterapkan pada kegiatan kecil maupun besar di sekolah.
Literasi komputer
Dengan kondisi seperti ini, anak didik perlu mendapatkan ketrampilan menggunakan perangkat teknologi komunikasi. Dengan demikian diharapkan mereka berperan positif dan proaktif dalam pemanfaatan teknologi.
Literasi keuangan atau financial
Karena itu peserta didik perlu ditanamkan kemampuan melek finansial. Kemampuan ini juga meliputi pemahan nilai mata uang, kegiatan investasi, pengelolaan asset dan kewirausahaan.
Literasi budaya atau kultural
Literasi kewargaan dunia
Pada perkembangan dunia yang seperti ini penting untuk memberikan ketrampilan hidup harmonis. Hidup harmonis didasarkan kesamaan hak dan kewajiban sebagai warga dunia. Selain itu secara teknik siswa juga dibimbing agar memiliki kemampuan untuk mengelola diri sendiri agar mampu bermobilitas antar negara sebagai warga dunia.
Dengan demikian literasi abad ke 21 yang perlu ditanamkan kepada anak didik kita adalah:
- Kemampuan membaca dan menulis aksara.
- Berhitung angka.
- Menerapkan pendekatan ilmiah.
- Mengelola sistem informasi, finansial.
- Berbudaya dan menjadi warga dunia.