Asal Muasal Spot Mancing Kapal Karam Bojonegara
Spot Kapal Karam, merupakan Kuburan Prajurit Perang Dunia II. Bagi para pemancing di Banten, spot mancing Kapal Karam di Perairan Bojonegara
Spot Mancing Fenomenal Kapal Karam Di Bojonegara
Setelah bercerita beberapa spot di Bojonegara, tak lengkap kalau tidak bercerita Spot mancing Kapal Karam. Spot ini sangat fenomenal sejak dari dulu, dan spot mancing ini sangat diminati para mancing mania. Saya pun mencoba untuk memancing di spot itu. Seperti biasa, saya bertolak dari Pelabuhan TPI Kepuh Bojonegara, ditemani Mang Cecep, Mang Marjuk dan Pak Nurdin. Tiga nama ini adalah orang yang sejak awal membimbing saya melaut.
Tetapi sebelumnya kita akan bahas mengenai Asal Muasal Spot Mancing Kapal Karam di perairan Bojonegara.
Spot Kapal Karam, merupakan Kuburan Prajurit Perang Dunia II. Bagi para pemancing di Banten, spot mancing Kapal Karam di Perairan Bojonegara sudah sangat terkenal. Sejak saya SMA, nama spot ini sudah disebut-sebut oleh para pemancing.
Bahkan saat saya mulai hobi mancing di empang dan pinggiran, saya selalu bertanya kepada para pemancing yang sama-sama beli umpan udang hidup tentang spot mancing mereka. Jawabannya selalu Kapal Karam.
Waktu itu, saya penasaran dimanakah Spot Kapal Karam itu berada. Sebagai pemancing pinggiran, saya berharap kapal karam itu ada di pinggir, tapi tentu saja tidak.
Saat mulai berani melaut, kepada kawan yang mengenalkan saya mancing di laut saya langsung bilang ingin mancing di spot Kapal Karam itu. Meski dengan segala kekhawatiran, saya akhirnya tiba di spot itu. Benar saja, di sekitar spot sedikitnya ada empat perahu yang sedang “nongkrong”.
Meski semua hampir mengenal spot ini, tapi saya yakin di antara mereka banyak yang belum tahu asal muasal spot Kapal Karam tersebut. Jenis kapal apa yang karam dan tahun berapa kapal itu menjadi penghuni bawah laut.
Karenanya, saya berinisiatif mengumpulkan artikel dari berbagai sumber tentang kapal yang karam di Perairan Bojonegara tersebut. Artikel itu diperkuat oleh temuan dari pihak Amerika dan TNI AL yang menyebutkan bahwa kapal yang karam itu adalah kapal milik Amerika dan Australia, serta masuk cagar alam yang dilindungi.
Tulisan ini bukan untuk mengajari, tetapi hanya share saja tentang yang saya ketahui berdasarkan informasi yang juga saya dapat dari orang.
HMAS Perth |
Kapal HMAS Perth
Dikisahkan, pada Februari 1942, Angkatan Laut Australia Royal Australian Navy saat itu terlibat pertempuran di perairan yang dulu dinamakan Hindia Belanda.
Pertempuran terjadi saat pasukan Jepang mempersiapkan diri untuk menyerang Jawa sebagai bagian dari pergerakan Jepang ke Asia Tenggara.
Saat itu, Australia bersama Amerika, Belanda dan Inggris mengirim pasukan sekutu menggunakan lima kapal penjelajah dan kapal perusak. Tujuannya untuk menghentikan Jepang di Laut Jawa. HMAS Perth kapal milik Australia turut ambil bagian dalam penyerangan tersebut.
Pada 24 dan 25 Februari, pertempuran terjadi di Batavia. HMAS Perth berhasil bertahan dari serangan Jepang tanpa mengalami kerusakan. HMAS Perth kemudian berlayar menuju Surabaya diikuti dengan empat kapal Australia lainnya.
26 Februari 1942, HMAS Perth meninggalkan Kota Surabaya bersama 10 kapal lainnya milik Amerika, Inggris dan Belanda menunju Pulau Madura. Di perjalanan, sebelas kapal itu terlibat pertempuran di Laut Jawa dengan pasukan Jepang selama dua hari.
HMAS Perth dan kapal milik Amerika, USS Houston adalah dua dari sebelas kapal yang berhasil bertahan dan mundur ke Tanjung Priok untuk pengisian bahan bakar, sebelum melanjutkan perang.
Setelah mengsisi bahan bakar, pada 28 Februari HMAS Perth dan USS Houston berlayar menuju Cilacap melalui Selat Sunda. Dalam perjalanan, sekitar pukul 23.00 malam itu, pasukan Jepang mereka dan terjadilah pertempuran sengit di Selat Sunda.
Dalam pertempuran itu, Jepang terus memperkuat pasukannya. Kapal perusak pasukan Jepang datang dari arah utara. HMAS Perth dan USS Houston memutuskan untuk berpencar agar dapat melakuan serangan secara bersamaan ke kapal Jepang. Namun, karena kalah jumlah HMAS Perth dan USS Houston mengalami kerusakan sangat parah.
HMAS Perth terus berperang meskipun kalah karena jumlah. Dan karena persediaan amunisi tinggal sedikit, Komandan HMAS Perth, Letkol Waller memutuskan untuk menggunakan kekuatan penuh, tujuannya agar bisa keluar dari Selat Sunda melalui arah selatan.
Tiba-tiba, sisi kanan kapal HMAS Perth dihantam torpedo milik pasukan Jepang. Letkol Waller memerintahkan awak kapal untuk segera meninggalkan kapal tersebut. Tak lama berselang, torpedo kedua dan ketiga kembali menghantam kapal. HMAS Perth tak berdaya. Ledakan dan obak pun akhirnya menelan badan kapal dan awaknya dalam sekejap. HMAS Perth tercatat telah tenggalam pada dini hari, 1 Maret 1942.
Bersama dengan tenggelamnya HMAS Perth, 350 dari 681 krunya hilang, termasuk komandan kapal. Mereka yang selamat empat meninggal ketika mencoba untuk berenang ke darat, dan 106 lainnya meninggal sebagai tahanan. Pada akhir pertempuran pada tahun 1945, 214 awak HMAS Perth dipulangkan ke Australia, enam awak masih hidup hingga saat ini.
Kini, HMAS Perth tergeletak di kedalaman laut sekitar 30 meter berjarak 5 mil laut di Selat Sunda. Kapal tersebut menjadi lokasi yang popular bagi para penyelam asal Australia, Indonesia dan juga penyelam internasional. Lokasi tersebut sangat penting karena merupakan kuburan maritim 350 awak HMAS Perth yang tewas.
USS Houston |
Kapal USS Houston
USS Houston sendiri pertama kali diluncurkan pada 7 September 1929 di Virginia, AS. Sementara nama CA 30 diberikan pada 1 Juli 1931. Tugas pertama CA 30 adalah menjaga Shanghai ketika terjadi perang Jepang-Cina pada 1931. Hingga 1938, kapal perang itu malang melintang di laut-laut dunia yang terjadi konflik dan peperangan.
Februari 1942, kapal perang Perth dan Houston yang saat itu berada di Tanjung Priok Jakarta mendapat perintah untuk berlayar ke Cilacap melewati Selat Sunda. Saat memasuki selat yang membelah Pulau Jawa dan Sumatera, USS Houston dihadang tiga kapal penjelajah dan beberapa kapal pemburu berbendera Jepang.
Pertempuran tidak seimbang akhirnya terjadi. USS Houston rusak berat akibat torpedo kapal Jepang, dan akhirnya karam dengan membawa 700 pelaut dan marinir AS.
Dengan demikian, jika dikalkulasikan, dua Kapal Karam yang menjadi spot mancing fenomenal itu merupakan kuburan bagi sekitar 1050 prajurit Australia dan Amerika.
Karenanya, saat Anda memancing, sebaiknya tidak “sompral” alias songong. Sebab, ada dunia lain di sekitar situ hehehe. Dan menurut penjelasan resmi, masih ada bom aktif di dua kapal karam tersebut.
Tapi yang jelas, keselamatan adalah yang utama. Mancing sehat, mancing aman, dan mancing strike. Sepakat bro.... Salam Fish On!
Oke kita lanjutkan rute untuk menuju ke spot kapal karam. Kalau perjalanan dari TPI Kepuh ke Kapal Karam kurang lebih 1 jam. Selama perjalanan, mata kita akan melihat kapal-kapal tengker buang sauh di sekitar laut Bojonegara. Terkadang, kita juga berpapasan dengan tugboat yang sedang menarik tongkang. Saat mereka lewat, wih..guncangannya terasa banget. Maklum, kapal ukuran jumbo itu menimbulkan gelombang atas laut.
Titik spot sudah dekat kata Mang Cecep. Dari jarak yang agak jauh, saya lihat perahu para mancing mania berderet di titik itu. Kapten perahu kami Mang Cecep mulai bermanufer, mencari titik yang tepat. Mang Marjuk segera melempar jangkar. Time to fishing.
Saya menyiapkan piranti yang sudah saya bawa. Dua mata kail saya kasih umpan udang hidup yang saya beli di sekitar Klenteng, Banten Lama. Bismillahirrohmanirrohim, pancing saya lepas. Kedalaman di spot ini kira-kira 8 hingga 13 meter.
Fish On!. Umpan saya disambar. Joran meliuk-liuk. Saya merasa ada sedikit perlawanan dari ikan yang sudah tersangkut di mata kail. Beberapa saat kemudian ikan mulai terlihat di permukaan laut. Ternyata ikan Kue kucir. Alhamdulillan, spot fenomenal ini lumayan memberi jawaban kepada saya.
Anda penasaran? Silahkan dicoba.
Titik spot sudah dekat kata Mang Cecep. Dari jarak yang agak jauh, saya lihat perahu para mancing mania berderet di titik itu. Kapten perahu kami Mang Cecep mulai bermanufer, mencari titik yang tepat. Mang Marjuk segera melempar jangkar. Time to fishing.
Fish On!. Umpan saya disambar. Joran meliuk-liuk. Saya merasa ada sedikit perlawanan dari ikan yang sudah tersangkut di mata kail. Beberapa saat kemudian ikan mulai terlihat di permukaan laut. Ternyata ikan Kue kucir. Alhamdulillan, spot fenomenal ini lumayan memberi jawaban kepada saya.
Anda penasaran? Silahkan dicoba.