Spot Mancing Kakap di Bojonegara
Kali ini saya akan bercerita tentang spot mancing kakap merah. Lokasinya di sekitar Pulau Mojan, yang masuk wilayah Kabupaten Serang.
Di salah satu deretan tempat memancing di antara Spot Mancing Kakap di Bojonegara
Kali ini saya akan bercerita tentang spot mancing kakap merah. Lokasinya di sekitar Pulau Mojan, yang masuk wilayah Kabupaten Serang. Saya bertolak dari Pelabuhan Karangantu, dengan nakhoda kapalnya kali ini Mang Tohir dibantu crew kapal Asep.
Jauh sebelum berangkat, kami membooking kapal Mang Tohir untuk digunakan pada hari Sabtu lalu. Pertanyaan Mang Tohir kali ini beda, dan sempat membuat saya kesal.
“Tarif yang biasa Rp800 ribu, tapi kalau mau dapat kakap merah beda tarifnya. Satu juta setenggah,” kata dia.
Saya tak habis pikier. Saya hanya tahu bahwa urusan dapat atau tidak itu mah urusan rezeki, bukan urusan tariff seperti apa yang dia katakan. Kemudian saya bertanya, “Kalau nanti nggak dapat gimana? Udah bayar tarif mahal ternyata dapatnya kurisi doang,” kata saya.
Rumpon di tengah laut mang tohir
Kenapa lebih mahal? Karena Mang Tohir menghabiskan banyak uang untuk membuat satu rumpon. Per satu rumpon, minimal dia membutuhkan dua truk batu. “Kalau bapak mau, ayo kita buat rumpon,” kata Mang Tohir.
Jam 04.30 saya sudah standbye di Pelabuhan Karangantu. 2 kg udang hidup sudah dibeli, plus cumi dan tentu saja bahan lain untuk makan siang di perahu. Setelah Salah Shubuh, perahu mulai membelah keheningan pagi di Karangantu. Tempat yang dituju adalah rumpon tadi. Rencananya kami akan “bertamu” ke dua rumpon milik Mang Tohir.
Waktu perjalanan menuju rumpon pertama sekitar 1 setengah jam. Mang Tohir dengan sangat piawai berkelak-kelok mencari rumpon miliknya. Dibantu GPS, tentu bukan hal yang sulit baginya menemukan rumah ikan itu. Asep buang jangkar, saya dan rekan-rekan pun siapkan piranti.
Lemparan pertama langsung fish on. Kami berlima semua strike. Di spot ini semua ikan yang berhasil diangkat jenis ikan lape. Yang paling kecil beratnya sekitar 2 kiloan. Hari itu, kami panen lape di rumpon Mang Tohir.
Dua jam kemudian, ikan lape sudah sepi. Sepertinya mereka lelah hehehe. Perahu kemudian bergeser ke rumpon yang kedua. Jaraknya sekitar sepeminuman teh (istilah di buku Wiro Sableng hehe) atau setengah jaman lah.
Double strike ikan kakap merah
Saya tak sempat memikirkan hal lain. Umpan langsung dipasang dan kemudian dicempungkan. Belum sampai di dasar, umpan sudah disambar lagi. Saya strike lagi. Sama seperti yang pertama, si cantik kakap merah yang menyantap.
Saya bersama empat kawan kegirangan. Strike bagi seorang pemancing adalah kenikmatan yang tak terhingga. Saya sampai tidak ingat utang yang menumpuk hahaha. Kami terus dan terus fish on.
Hanya sekitar 30 menit, si cantik kakap merah sudah tidak ada. Sama seperti ikan lape, kayaknya mereka lelah. Sebelum ikan mengihlang, saya strike tetapi kemudian lepas.
Nah, ini ternyata mitos di antara sesame pemancing, setidaknya di antara kami. Kalau umpan disambar, kemudian ikan terlepas, hampir dapat dipastikan ikan pergi. Entah benar apa tidak, yang pasti saya mengalami hal ini berkali-kali.
Berikut tips memancing kakap merah berdasarkan pengalaman dan mitos. hehe...😁
- Pertama, kalau mincing kakap katanya tidak boleh rebut.
- Kedua, kita tidak boleh berkata “kakap merah”.
- ketiga jangan sampai ada yang terlepas.
- keempat tentu saja harus sabar.
Oke guys! Semalat Fish On! dan Salam Stike...